Spot Wisata Terkenal di Bukittinggi Sumatera Barat
Tempat wisata di Indonesia memang tidak ada habisnya, semua mempunyai ciri khas masing-masing sesuai daerah lokasi wisata tersebut. Begitupun dengan kota Bukittinggi yang terletak di Provinsi Sumatera Barat. Disini ada banyak sekali lokasi wisata menarik yang sangat cocok untuk dijadikan tujuan berlibur dan merefresh pikiran.
Objek wisata yang ada di Bukittinggi ini sangat beragam, mulai dari wisata budaya, wisata sejarah, wisata alam, dan lainnya. Nah, untuk lebih jelasnya silahkan simak beberapa rekomendasi tempat wisata terbaik Bukit Tinggi yang kami rekomendasikan ini.
1. Jam Gadang Bukittinggi
Jam Gadang Bukittinggi via afandriadya.com |
Lokasi Jam Gadang sendiri berada di Pusat Kota Bukittinggi, Bukittinggi, Sumatera Barat. Bangunan setinggi 26 meter ini dibangun pada tahun 1926 oleh arsitek yazid Abidin dan Sultan Gigi Ameh. Dan merupakan hadiah dari Ratu Belanda untuk Rook Maker seorang Controleur Sekretaris Kota Bukittinggi.
Pada masa penjajahan Belanda jam ini dihiasai dengan hiasan ayam, lalu saat masa Jepang diubah menjadi hiasan klenteng dan saat masa kemerdekaan diganti lagi dengan hiasan Gonjong yang merupakan ciri khas rumah Minangkabau.
Pembangunan Jam Gadang ini menghabiskan biaya sbesar 3.000 Gulden atau setara dengan 22,7 juta. Biaya tersebut sangat fantastis pada masanya, sehingga sering dijuluki sebagai titik nol Kota Bukittinggi atau Markah Tanah.
Bila Anda berkunjung ke tempat wisata ini tidak akan dikenakan biaya masuk alias gratis. Dan fasilitas yang tersedia disana ada tempat penginapan yang biayanya bisa Anda sesuaikan.
2. Lubang Jepang Bukittinggi
Lubang Jepang Bukittinggi via indonesia-heritage.net |
Lokasi tempat wisata bersejarah ini berada di Jalan Panorama, Bukit Cangang Kayu Ramang,Guguk Panjang, Kota Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Jarak lokasinya bisa ditemph selama kurang lebih 15 menit dengan berjalan kaki dari lokasi tempat wisata Jam Gadang.
Lubang ini sendiri berada sedalam 49 meter dibawah permukaan tanah. Dan dibangun untuk tempat perlindungan yang mampu menahan ledakan bom seberat 500 kilogram.
Saat pertama kali ditemukan pada tahun 1950 dan dibuka untuk umum seitar tahun1984, pintu masuknya hanya sekitar 20 cm dengan kedalaman 64 meter. Namun sekarang sudah diperluas agar nyaman untuk dilalui. Sayangnya perenovasian yang dilakukan banyak menghilangkan keaslian bangunan awal.
Didalam lubang ini terdapat 21 lorong kecil dengan berbagai fungsi seperti ruang pertemuan, ruang amunisi, ruang penyergapan, ruang pelarian serta penjara. Yang paling seram ada juga dapur yang digunakan untuk memotong-motong tahanan yang telah tewas guna dibuang ke lubang saluran air.
Harga tiket masuknya sebesar Rp. 8.000,00 untuk orang dewasa dan Rp. 5.000,00 untuk anak-anak. Disana juga terdapat pemandu jalan yang memberikan tarif sebesar Rp. 60.000,00. Dan dibuka dari pukul 08.00 – 18.00 WIB.
3. Bukit Ngarai Takuruang
Bukit Ngarai Takuruang via ohelterskelter.com |
Bukit ini letaknya berada di tengah-tengah hamparan sawah dengan sungai-sunagi kecil yang dangkal serta suasana alam yang kental. Bukit ini berada di Jalan Binuang, Nagari Lambah, Sianok Anam Suku, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Untuk menikmati pemandangan Bukit Ngarai Takuruang Anda dapat menuju ke lokasi sebuah kafe bernama Cafe Taruko atau biasa disebut kafe bule. Karna memang makan yang dijual berupa makanan seperti sandwiich, omlet dan lain sebagainya.
Dan di dekat kafe ada sebuah lapangan luas serta bangunan khas Minagkabau yang beratap lancip.
4. Benteng Fort De Kock
Benteng Fort De Kock via wisatalengkap.com |
Benteng ini merupakan peninggalan Belanda yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Benteng Ps. Atas, Guduk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. tempat ini hanya berjarak 1 kilometer dari pusat Kota Bukittinggi.
Benteng ini dibangun pada tahun 1825 oleh Kapten Bouer pada masa kepemimpinan Hendrik Merkus De Kock. Benteng berada diatas bukit Jirek yang digunakan sebagai tempat pertahanan dari serangan Minangkabau.
Benteng Fort De Kock sendiri sekarang masih ada denagn pondasi berukuran 20 meter dan dijadikan sebagai Taman Burung Tropis dan Taman Kota Bukittinggi. Ada juga beberapa meriam kecil di keempat sudut bangunan.
Benteng ini juga berada di satu kawasana bersama Museum Rumah Adat Baanjuang dan Kebun Binatang Bukittinggi. Harga tiket masuknya sendiri sebesar Rp. 15.000,00 per orangnya.
5. Kampung Cina
Kampung Cina via vebma.com |
Lokasi Kampung Cina berada di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Teuku Umar Bukittinggi, Sumatera Barat. Disana terdapat berbagai toko makanan, toko alat rumah tangga , perumahan, tukang gigi, restoran, dan masih banyak lagi.
Kawasan ini buka dari pukul 08.00 – 22.00 WIB. Disana banyak berjejer toko-toko, namun lambat laun kepemikikan toko sudah banyak pindah tangan dab banyak yang merantau ke luar daerah. Biasanya dalam toko juga dibelakangnya ada rumah jadi cukup luas dan ditata sedemikian rupa agar tetap mendapat sinar matahari yang bagus.
Makanan yang dijual disana juga enak-enak, tentunya sangat pas untuk membeli oleh-oleh khas Bukittinggi disana. Toko-toko dipasar atas dan bawah sudah mulai tutup dari pukul 17.00 WIB namun untuk di Jalan Ahmad Yani masih buka hingga malam.
6. Janjang Saribu atau The Great Wall Koto Gadang
Janjang Saribu atau The Great Wall Koto Gadang via padangalphardrental.com |
Janjang Saribu atau tangga seribu merupakan tempat wisata yanga ada di Kayu Kubu, Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Panjang dari Janjang Saribu mencapai 1,7 kilometer dengan lebar jalannya 2 meter dengan bertembok beton mirip seperti Tembok Cina.
Lintasannya sendiri melewati Koto Gadang yang ada di Lembah Ngarai Sianok sampai naik ke Bukittinggi. Lokasi ini buka 24 jam dan ditengah-tengahnya terdapat jembatan gantung yang biasanya disebut sebagai Jembatan Merah.
Saat musim liburan tempat ini ramai diserbu wisatawan, bahkan Anda tidak akan bisa lewat kehabisan tempar parkir karena memang tempat wisata ini gratis. Anda hanya membayar parkir sejumah Rp. 2.000,00 untuk motor dan Rp. 5.000,00 untuk mobil.
7. Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan
Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan via cumakita.com |
Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan atau biasa dikenal dengan nama Kebun Binantang Bukittinggi berlokasi di Jalan Cindua Mato, Benteng Ps. Atas, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Kebun binantang ini dibangun pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan Hindia Belanda dengan nama Stormpark (kebun bunga). Tempat wisata ini di rancang oleh Controleur Belanda bernama Gravenzande. Dulunya tempat ini belum mempunyai koleksi hewan dan lambat laun hewan-hewan tersebut dimasukkan ke tempat ini. Dan oleh Dr. J. Hock pada 3 Juli 1929 kebun binantang ini resmi dibuka dengan nama Fort De Kocksche Dieren Park.
Disini juga ada Rumah Adat Baanjuang yang memiliki 9 ruang dan bergonjong Gajah Maharam. Beberapa waktu setelahnya nama kebun binatangnya berubah lagi menjadi Taman Puti Bungsu. Dan pada tahun 1995 diganti lagi menjadi nama seperti sekarang ini.
Jam operasionalnya darei Pukul 08.00 – 18.00 WIB. Dan bagi pengunjung yang datang dikenakan biaya masuk sebesar Rp. 8.000,00 untuk anak-anak dan Rp. 10.000,00 untuk orang dewasa. Kebun bianatang ini juga termasuk kebun biantang tertua di Indonesia.
8. Museum Tri Daya Eka Dharma
Museum Tri Daya Eka Dharma via id.wikipedia.org |
Museum ini terletak di Jalan Panorama No. 24, Kelurahan Kaya Kubu, Kecamatan Guguk Panjang, Bukittinggi, Sumatera Barat. museum ini diresmikan pada tanggal 16 Agustus 1973 oleh Mohammad Hatta. Dan memiliki ratusan koleksi senjata perang.
Dulunya tempat ini merupakan rumah dari Gubernur Sumatera dan dijadika museum yang digagas oleh Brigjen Widodo dan dilanjutkan oleh Brigjen Soemantoro.Tujuan dibangunnya museum ini adalah untuk sarana komunikasi, nilai-nilai kepahlawanan dan semangat juang.
Koleksi benda-benda bersejarahnya ada meriam, amunisi, senapan laras pendek, semnapan laras panjang, granat, pemancar radio, perlengkapan perang, telepon, pakaian para tentara Indonesia dan tentara asing serta alat penerima sinyal.
Selain itu ada pula dokumentasi saat perang dan juga foto-foto presiden RI dari tahun 1945 s/d 2004. Dan pada bagian depan halaman museum terdapat sebuah Pesawat Terbang AT-16, Harvard B-419 yang dibuat oleh Amerika Serikat.
Untuk masuk kawasan museum ini tidak dikenakan biaya. Dan tempat ini mempunyai fasilitas seperti ruang loby, ruang informasi dan juga ruang pameran. Tempat ini dibuka dari hari Selasa s/d Minggu Pukul 08.00 – 16.00 WIB dan tutup pada hari Senin dan libur nasional.
Bagaimana, keren-keren bukan beberapa tempat wisata terbaik di Bukittinggi Sumatera Barat yang kami pilihkan diatas?