Hmmm pernah dengar Gunungsitoli. Dimana sih itu? Yup, bagi teman-teman yang diluar Sumatra mungkin belum familiar dengan daerah Gunungsitoli ini. Gunungsitoli merupakan salah satu kota di Sumatra Utara. Daerah ini bisa menjadi alternatif destinasi wisata untuk mengisi liburan akhir tahun bagi sahabat. Ada banyak tempat yang bisa kamu kunjungi disana seperti mengenal budaya yang bernuansa megalitik (zaman purba) yaitu Lompat Batu. Biasanya disebut dengan Fahombo.
Nah sudah ada gambarannya kan, apalagi budaya Fahombo ini pernah dilukiskan di uang kertas negara Indonesia lho. Yaitu uang kertas limaratus rupiah. Saat ini sudah langka yang memilikinya. Oh iya, Fahombo biasanya dipertontonkan pada saat wisatawan berkunjung di rumah tradisional.
Dan bagi teman-teman yang misalnya emang beneran mau liburan kesana, mungkin bisa mencari sumber referensi tempat-tempat yang keren dan juga kece untuk dikunjungi. Nah, selain itu ada hal lain yang nggak kalah penting saat liburan dan menjadi sesuatu yang wajib bagi sebagian orang.
Apa sih itu? Yup, oleh-oleh. Kamu nggak mungkin dong pulang dengan tangan kosong, tanpa bawa cinderamata atau sesuatu yang khas dari kota yang kamu kunjungi. Maka dari itu kamu wajib menyimak penjelasan berikut ini.
Yang akan kita ulas pertama kali adalah tempat untuk membeli oleh-oleh dan cinderamata, dimana kamu bisa menjumpai berbagai macam oleh-oleh khas gunungsitoli yang pastinya bikin kamu makin cinta dan nggak nyesel datang ke kota ini. Dimana aja sih tempatnya, berikut listnya:
1. Pusat Jajanan dan Kuliner kota Gunungsitoli (Eks Pasar Gomo)
|
Ilustrasi Pusat Jajanan dan Kuliner kota Gunungsitoli (Eks Pasar Gomo) via news.okezone.com |
Dari namanya saja sudah pasti tahu, bahwa tempat tersebut merupakan gudangnya oleh-oleh khas Gunungsitoli. Pastinya setelah masuk kesana, kamu akan dibuat bingung pilih oleh-oleh apa saja yang akan dibawa pulang, saking banyaknya. Selain itu hasil dari kreasi makanan olahan anak-anak kreatif Gunungsitoli pun ada disana, seperti Biga atau Bika Gazuni. Gazuni yang berarti madu. Makanan ini merupakan camilan yang bercita rasa khas dari kepulauan Nias. Bukan hanya Bika, masih banyak lagi makanan khas yang dijual disana. Pastinya dengan harga yang terjangkau.
2. Toko Waristo
|
Ilustrasi Toko Waristo via banjarmasin.tribunnews.com |
Toko yang beralamat di jalan Sirao no.37, Saombo, Gunungsitoli, sumatra Utara ini pun ternyata juga menyediakan bermacam-macam oleh-oleh khas Gunungsitoli dan juga daerah sekitarnya lho.
3. Minimarket dan Area Bandara Binaka
|
Ilustrasi Minimarket dan Area Bandara Binaka via sentrarak.com |
Hmm, bukan saran yang utama sih kalau belanja di sekitar Bandara. Tapi nggak ada salahnya kalau kamu kebetulan tiba di bandara Binaka bisa membeli beberapa oleh-oleh khas Gunungsitoli, seperti dodol durian.
4. Toko Setya jaya, Jl. Sirao no 51, depan Totel Talifuso
|
Ilustrasi Toko Setya jaya, Jl. Sirao no 51, depan Totel Talifuso via tandasetiacakecatering-anadith.blogspot.com |
Menyediakan banyak oleh-oleh seperti dodol durian, pia, sambal bubuk kentang, somoe atau somay, popia goreng atau basah dan juga kue kenari. Atau bisa juga datang langsung ke daerah jalan Pattimura no 69, Gunungsitoli Nias (UD Tanda Setya) yang merupakan rumah produksi dari toko Setya Jaya.
Oleh-Oleh Khas Gunungsitoli Sumatera Utara, Lezat
Nah, untuk tempat sudah. Lalu sedikit informasi untuk kamu yang belum tahu makanan atau oleh-oleh khas apa saja sih dari kota Gunungsitoli. Gimana Guys, pasti kepengen segera tahu kan? So, langsung saja ya. Check this out!
1. Tamboyo
|
Ilustrasi Tamboyo via klikdokter.com |
Adalah jenis ketupat dengan bahan dasar beras ketan yang diolah bersama santan kelapa. Hal inilah yang membuat Tamboyo berbeda dengan ketupat didaerah lainnya.
2. Hambae Nitii
|
Hambae Nitii via merahputih.com |
Daging kepiting yang dicampur santan dan dimasak hingga kering. Sama seperti lehado nifange, Hambae Nitii menjadi menu lauk untuk menemani nasi saat dimakan. Uniknya lagi,hanya bisa dinikmati pada bulan Mei, Juni dan Juli khususnya di kepulauan Hinako.
3. Kofo-Kofo
|
Kofo-Kofo via merahputih.com |
Daging ikan yang dibuang durinya, setelah itu dibentuk sedemikian rupa seperti bulat, dan dimasak dengan santan atau digoreng. Bisa menjadi alternatif nih, untuk lauk pastinya.
4. Saku Nisolo
|
Ilustrasi Saku Nisolo via id.wikipedia.org |
Makanan dari bahan tepung sagu, caranya dengan digongseng lalu disiram santan. Jadilah saku Nisolo sebagai pengganti nasi.
5. Kazimone/saku Ni Lokha
|
Ilustrasi Kazimone/saku Ni Lokha via siloka.com |
Ada lagi nih olahan dari bahan sagu, cara mengolahnya pun mirip seperti bubur yaitu dengan menggunakan santan kelapa. Catatan penting, untuk sagu yang digunakan adalah sagu yang sudah benar-benar kering dan dibentuk bulatan-bulatan.
6. Silo Guro
|
Silo Guro via wisataku.id |
Makanan yang berbahan dasar daging udang yang digiling kemudian dicampurkan kelapa, setelah itu dibungkus dengan daun pisang dan dipanggang di bara api. Makanan ini merupakan salah satu lauk yang berupa pepes.
7. Gowi Nifufu
|
Gowi Nifufu via merahputih.com |
Salah satu jenis makanan yang dibuat dari ubi-ubian yaitu talas, ubi kayu dan ubi jalar. Cara memasaknya gampang, cukup rebus ubi. Setelah itu ditumbuk hingga hancur semua bagian-bagiannya. Lalu parut kelapa dan campurkan ubi tadi ke dalam parutan kelapa.
Makanan ini sudah ada sejak zaman dahulu kala di masyarakat Nias. Sebab zaman dahulu nasi adalah sesuatu yang bisa dibilang langka atau mahal. Cara makan Gowi Nifufu ini adalah sebelum makan nasi.
8. Sokoli
|
Ilustrasi Sokoli via idntimes.com |
Adalah ikan yang diasap dengan sabut kelapa selama beberapa jam agar daging menjadi awet.
9. Harinake
|
Harinake via tanoniha.net |
Makanan tradisional yang disajikan untuk menghormati tamu agung. Seperti tamu mertua yang berkunjung ke rumah menantu, reuni keluarga, hari pernikahan atau hari penting lainnya. harinake ini adalah makanan yang terbuat dari daging babi cincang yang dicacah tipis dan kecil.
10. Ni’owuru
|
Ni’owuru via merahputih.com |
Mungkin beberapa terdengar aneh ya namanya. Seperti Ni’owuru ini. Masih sama seperti Harinake yang berbahan dasar daging babi, bedanya Ni’owuru diawetkan dengan taburan garam yang sangat banyak. Seperti halnya ikan asin, semakin banyak garam maka semakin awet pula. Kelebihan lainnya pun tidak perlu menaaruhnya di dalam kulkas. Daya tahan bisa sampai satu bulan bahkan satu tahun jika cara penyimpanannya bagus.
11. Lehadalo Nifange
|
Lehadalo Nifange via merahputih.com |
Ya bahan dasar Talas yang diolah menjadi rendang, sehingga dinyatakan sebagai lauk. Umumnya masyarakat sekitar Gunungsitoli menjadikan makanan ini sebagai lauk wajib sehari-hari.
12. Babae
|
Babae via food.detik.com |
Daging babi dicampur dengan kacang putih (harita fakhe) juga kelapa dan bawang merah. Olahan ini disuguhkan saat ada tamu penting, biasanya sebagai lauk.
13. I’a Budu
|
Ilustrasi I’a Budu via shopee.co.id |
Merupakan ikan yang diasinkan seperti ikan asin pada umumnya.Biasanya paling enak saat dijadikan lauk sebagai sambal.
14. Tuo Nifaro
|
Ilustrasi Tuo Nifaro via news.klikpositif.com |
Salah satu jenis tuak yang merupakan minuman tradisional di Gunungsitoli. Disuling dari tuak mentah hasil fermentasi nira atau aren. Prosesnya dilakukan dengan alat-alat sederhana seperti kaleng yang mampu menampun 20 liter,dan juga bambu sepanjang 5 meter yang berfungsi mengalirkan uap-uap hasil penyulingan ke dalam botol.
15. Durian dodol
|
Durian dodol via pikdo.me |
Durian dodol atau disana lebih dikenal dengan sebutan Fakasa merupakan makanan sekunder saat musim buah durian. Saking banyaknya buah durian, masyarakat menjadikannya dodol sebagai alternatif dan juga kreasi makanan agar tidak monoton bahwa durian hanya dimakan begitu-begitu saja. Dan untuk menikmati si Fakasa ini dulu harus menunggu bulan Juli dan Agustus, akan tetapi saat ini musim buah disana sudah tidak teratur lagi,sehingga dapat dijumpai berbagai durian tidak pada bulan Juli maupun Agustus. Melainkan sepanjang tahun. Dodol ini tidak mengandung bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi. Harganya cukup terjangkau, hanya dengan mulai lima ribu rupiah saja,kamu sudah bisa merasakan legitnya dodol durian ini.
16. Biga
|
Ilustrasi Biga via saribundo.com |
Biga atau lebih dikenal dengan nama Bika ini sukses menjadi salah satu makanan yang dicari. Pasalnya selain rasa yang enak, ternyata makanan kreasi ini juga belum bisa diproduksi secara massal. Harus pesan dulu. Harga pun cukup bersahabat, nggak sampai tiga puluh ribu kamu bisa bawa si Bika ini.
17. Gula-gula Faro
|
Gula-gula Faro via pixabay.com |
Salah satu jenis permen dari santan kelapa yang dibungkus dengan kertas warna warni. Biasanya dijual dengan harga tiga puluh ribu dengan isi 50 biji.
Nah demikian beberapa tempat yang bisa kamu kunjungi untuk mendapatkan oleh-oleh, selain itu nggak ada salahnya kamu coba beberapa makanan khas Gunungsitoli yang pastinya halal buatmu ya, yang nggak boleh dimakan ya jangan. Kan masih ada alternatif lain yang bisa kamu jadikan sebagai makanan dan juga oleh-oleh untuk keluarga tercinta di rumah. Semoga artikel ini membantu, selamat liburan dan semoga menyenangkan!